Memang terkadang rasanya canggung di awal perkenalan, apalagi Anda atau dia berusaha menjaga image masing-masing agar tidak membuat pasangan jadi ilfeel. Tetapi permasalahannya, tidak semua wanita pandai memilih topik pembicaraan dan bisa menyampaikan berbagai hal dengan baik kan? Dan mungkin itu termasuk Anda, yang sering kehilangan topik dan mendadak membisu di tengah kencan bersama pria gebetan Anda.
Kami punya beberapa tips yang bisa Anda praktekkan, dan menghidupkan perbincangan hangat dengan gebetan Anda. Cara ini mudah dan kami yakin Anda pasti bisa mengatasinya.
Jangan pernah terlalu berpikir keras tentang pertanyaan apa yang harus Anda tanyakan kepadanya. Ikuti saja perbincangan yang ada. Bicarakan segala sesuatu yang Anda lihat di depan Anda, mungkin itu cuaca, keramaian, atau mungkin poster film di dekat Anda.
Semua bisa dijadikan bahan pembicaraan kok, apabila Anda tidak takut dan berani membuka percakapan.
Kalau satu topik akhirnya berakhir dengan keheningan lagi, pikirkan topik lain untuk menyambungnya sampai percakapan Anda benar-benar hangat.
Yang satu ini memang agak menantang, tetapi yang terpenting jangan menanamkan pikiran Anda takut kalau lelucon Anda tidak lucu. Tertawa saja pada lelucon Anda, maka dia akan ikut menghargai lelucon Anda kok. Dan bahkan, kalau mungkin ia merasa Anda perlu dibantu, ia yang akan memecahkan suasana dan membalas lelucon Anda.
Dalam hal ini, Anda harus tahu bahwa menanyakan soal masa lalu yang pribadi dan hal-hal pribadi tidak kami sarankan. Lebih baik tanyakan saja hal-hal umum, apa makanan kesukaannya, apa yang biasa ia lakukan di weekend, atau sudah pernah liburan ke mana saja?
Topik-topik pertanyaan yang Anda pilih memang sebaiknya yang bisa membuat ia bercerita panjang lebar. Sehingga Anda tak perlu bingung mencari bahan pembicaraan. Sesekali, Anda cukup menimpali dan memancingnya berbicara lebih banyak lagi.
Yang dimaksud mendengar yang aktif adalah, Anda benar-benar memperhatikan apa yang diceritakannya dengan seksama. Fokuskan telinga dan pikiran hanya padanya, sehingga pikiran Anda tidak melayang-layang dan malah membiarkan ceritanya masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan.
Sesekali ulangilah kalimatnya, yang menunjukkan bahwa Anda menyimak pembicaraannya dengan baik.